Teknologi Big Data untuk Hadapi Pandemi

Teknologi big data bisa digunakan manusia untuk menghadapi persoalan di dunia ini. Seperti yang dilakukan ilmuwan dari Telefonica menemukan cara bagaimana kegunaan big data untuk menghadapi pandemi penyakit.

\n

Diawali dari sebuah seminar pada tahun lalu, Nuria Oliver mengatakan dalam seminar tersebut bagaimana kegunaan data mobile untuk memahami atau bahkan melawan penyebaran penyakit menular.

\n

Olivia bersama dengan para peneliti dari Karolinska Institut dan Universitas Harvard menunjukan bagaimana teknologi big data bisa mengirimkan keuntungan bagi masyarakat.

\n

Salah satunya digunakan di Meksiko ketika terjadi penyebaran besar-besaran terhadap penyakit flu burung. Berkat penggunaan ponsel yang besar dan kekuatan data yang dimilikinya, para peneliti bisa mengukur bagaimana dampak mobilitas penduduk dan penyebaran penyakit.

\n

Seperti yang terjadi dalam penyebaran virus Ebola diketahui bahwa sudah hampir 5 ribu orang meninggal dunia dan diperkirakan 13 ribu terinfeksi. Sayangnya, baru beberapa bulan setelah merebaknya wabah penyakit teknologi big data melalui telepon seluler baru dimasukkan untuk menentukan titik mana saja yang dianggap rawan penyebaran Ebola.

\n

Memang, analisis big data tidak dapat secara langsung membantu pekerjaan dokter dan perawat. Tetapi, teknologi itu sangat membantu dokter untuk mengetahui kebijakan apa yang harus dikeluarkan untuk menghadapi wabah penyakit dan penyebarannya.

\n

Seperti diketahui mobilitas seseorang adalah salah satu kunci yang memberikan kontribusi terhadap penyebaran penyakit menular dari manusia ke manusia, seperti Ebola. Oleh karena itu pemahaman dan mengukur mobilitas manusia di daerah yang terpapar virus Ebola bisa membuat analisis yang berbeda untuk menghadapinya.

\n

Dan mobilitas penduduk adalah salah satu hal yang dapat dianalisis dan diprediksi dengan cara menggunakan data anonim ponsel skala besar.

\n

Memang diakui bahwa penggunaan analisis data ini masih jauh dari sempurna. Namun dapat mengfektifkan pekerjaan para pihak terkait untuk memberikan analisis kebijakan dalam menghadapi pandemi penyakit.

\n

"Saya berharap kita dapat dengan cepat menyadari potensi penuh dari big data untuk kebaikan sosial. Ini sebuah kesempatan yang tidak boleh terlewatkan," papar Olivia seperti dikutip Techcranch, Minggu (9/11/2014).

\n\n

(ahm)

\n