Idea: Marketplace Rakyat Harus Diiringi Edukasi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (Idea) Ignatius Untung menyambut baik rencana pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menyiapkan laman pemasaran digital khusus pasar rakyat. Upaya ini mampu mendukung memasarkan produk-produk Indonesia secara daring.
Hanya saja, Ignatius menjelaskan, pemerintah tidak bisa sekadar menyiapkan tempat. Para pelaku pasar juga membutuhkan edukasi untuk memanfaatkan platform online, baik saat mengawali maupun merawat keberlanjutan transaksi jual beli.
"Misal, pelaku harus segera tanggap dan aktif saat ada order," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/3).
Selain itu, Ignatius menambahkan, pemerintah juga harus memberikan pemahaman kepada pedagang pasar dari segi pelayanan. Di antaranya, berkomunikasi dengan konsumen dari luar negeri maupun menjaga komunikasi agar keberlanjutan transaksi dapat berjalan dalam jangka panjang. Sebab, berdagang di marketplace tidak sekadar berjualan produk, juga jasa.
Meski membutuhkan waktu panjang, upaya edukasi tersebut harus menjadi prioritas pemerintah. Apabila tidak dapat mengikuti budaya yang ada, dampaknya tidak hanya dirasakan pelaku usaha, juga ekosistem keseluruhan. "Nanti malah merusak reputasi," tutur Ignatius.
Selama ini, Ignatius mengatakan, asosiasi belum melakukan kerja sama dengan pasar rakyat secara masif. Tapi, ia yakin, sudah ada beberapa pedagang pasar rakyat yang mulai masuk ke platform marketplace. Beberapa perusahaan marketplace juga sudah menjalin kemitraan dengan pedagang pasar rakyat.
Ignatius menuturkan, asosiasi membebaskan anggotanya untuk bermitra dengan siapapun termasuk pasar rakyat. Namun, ia tidak membuatnya sebagai program khusus karena akan merusak strategi tiap perusahaan. "Saya juga harus netral," katanya.
Kemendag akan mengoptimalkan peran ekonomi digital untuk meningkatkan daya saing digital Indonesia. Hal ini dilakukan agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain, termasuk negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, untuk itu, harus ada regulasi dan tata kelola niaga elektronik yang membawa manfaat besar bagi pelaku usaha dan masyarakat. "Terutama dalam hal pengawasan barang dan perlindungan konsumen," katanya melalui siaran pers.
Kemendag juga akan meningkatkan upaya pemasaran produk pasar rakyat agar dapat masuk ke ekosistem daring sehingga pasar rakyat memiliki platform niaga elektronik atau marketplace sendiri untuk bersaing di era digital. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan nilai tambah dengan memperhatikan citra dan kemasan produk, sehingga omzet penjualan para pedagang di pasar rakyat akan meningkat.
Sumber : Republika