
BBM Naik, Penjualan Smartphone Stabil
JAKARTA – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan secara otomatis membuat harga ponsel meroket. Hal itu disampaikan oleh Djatmiko Wardoyo, direktur marcomm Erajaya Group, saat dihubungi Okezone.
\nMenurut Djatmiko, harga ponsel seharusnya tidak naik, atau seadainya naik tidak terlalu signifikan. Hal itu dikarenakan komponen biaya transportasi yang terpengaruh akibat adanya kenaikan BBM nilainya sangat kecil, sekira 0,16 persen dari perjualan bersih.
\n“Net sales-nya hanya 0,16 persen jadi dampaknya tidak signifikan,” ungkap Djatmiko kepada Okezone melalui telefon, Selasa (18/11/2014).
\nPria ini juga menambahkan, banyak hal yang memicu kenaikan harga ponsel tidak semata BBM. Sejumlah hal itu, di antaranya, harga pokok pembelian, PPN, biaya distribusi, gudang, transportasi, ekspedisi, marketing, dan lainnya.
\nMenurutnya, BBM hanya berada pada komponen distribusi yang memiliki nilai kecil dibandingkan dengan komponen lainnya. Ketika ditanya apakah smartphone murah akan banyak dicari ke depan, Djatmiko menjawab pada dasarnya harga smartphone memiliki segmen masing-masing.
\n“Harus diakui memang segmen pembeli ponsel murah adalah yang terbanyak di Tanah Air. Semakin mahal maka akan semakin mengerucut pembelinya. Jika digambarkan segmen pasar pembeli ponsel di Indonesia seperti piramida,” tutup Djatmiko.
\n