
Jubah Tembus Pandang Ini Nyata bak Film Harry Potter
WASHINGTON – Apa yang terjadi di film-film animasi bakalan hadir di dunia nyata. Mirip di film Harry Potter atau Doraemon yang bisa menghadirkan jubah ajaib yang bila masuk di dalamnya, tubuh kita tidak akan terlihat oleh orang lain.
\nItulah yang terjadi di Amerika Serikat, dimana seorang ilmuwan berhasil menciptakan jubah dari bahan kain tipis. Percaya atau tidak, jubah tersebut mampu memanipulasi cahaya yang mampu menyembunyikan sesuatu tanpa bisa dilihat orang lain.
\nTerdengar seperti magic, akan tetapi tim peneliti dari Laboratorium Nasional Berkeley Departemen Energi AS dan Universitas California, Berkeley mengatakan, jubah tersebut dibikin dari bahan nanoantennas mikroskopis, yang memiliki ketebalan 80 nanometer.
\nMereka menjelaskan, jubah ini bekerja dengan cara memanipulasi cahaya dengan mengubah cara kerjanya memantul terhadap benda atau objek. Nantinya, benda tersebut jadi tidak dapat terdeteksi oleh mata telanjang.
\n&ldquo Ini adalah pertama kalinya suatu objek tiga dimensi dapat dibuat seolah-olah menghilang atau tak terlihat karena ditutupi oleh jubah tersebut, ucap Director of Berkeley Lab’s Materials Sciences Division, Xiang Zhang, seperti dikutip dari The Australian, Selasa (22/9/2015).
\nDilanjutkan oleh Xiang, jubah yang mereka buat itu sangat tipis dan terlihat seperti mantel. Dikatakannya, sangat mudah untuk mendesain serta mengimplementasikan dalam dunia nyata. Jubah ini pun dapat dipergunakan untuk menyembunyikan benda-benda makroskopik dari pandangan mata.
\nBerbahan Serat Tipis
\nDibuat menggunakan serat atau benang tipis berwarna emas, yang dikenal dengan nanoantennas, peneliti membuat jubah berketebalan 80 nanometer itu dapat membungkus benda benda berukuran sedang serta beberapa bagian kecil dari tubuh manusia.
\n“Permukaan kulit dari jubah itu dapat merekayasa gelombang cahaya yang memantul padanya. Sehingga benda yang ditutupinya dapat tak terdeteksi oleh mata saat jubah diaktifkan,” terang peneliti.
\nMeksi demikian, jubah ini pun masih memiliki keterbatasan. Pertama, pola dari serat nanoantennas itu harus dapat direkayasa agar dapat sesuai dengan benjolan atau struktur dari benda yang ditutupinya.
\nArtinya kelemahan ini membuat benda yang diselimuti oleh jubah tersebut tidak dapat digerakan.
\nKelamahan lain, objek atau benda yang ditutupi oleh jubah tersebut tidak bisa terlalu besar. Sebab bayang bayang dari benda tersebut tidak bisa terhapus.
\n“Cahaya gelap yang timbul dari bayangan adalah satu hal belum bisa disirnakan meski menggunakan teknik ini,” demikian kata peneliti.
\n