
Aplikasi Brilian Anak Indonesia yang Mendunia
JAKARTA - Go-Jek, PicMix, Traveloka App, Qlue (Jakarta Smart City), Tokopedia, CatfizMessenger, atau Lite BIG adalah contoh kecil dari kekayaan intelektual nyata yang dimiliki anak-anak muda Indonesia. Berangkat dari hal-hal kecil, tidak sedikit anak-anak bertalenta yang ada di negeri ini berhasil mengharumkan nama bangsa.
\nApalagi banyak dari mereka masih berusia dini yang masih senang bermain. Tetapi, justru mereka membuahkan hasil karya yang spektakuler di kenal di seluruh dunia.
\nPrestasi yang mereka torehkan pun menjadi bekal masa depan Indonesia yang lebih baik dan maju, tentunya menjadi sorotan dunia modern seperti sekarang ini. Sehingga sudah sepatutnya Indonesia menjadi mercusuar dunia dengan jutaan aplikasi yang ditawarkan anak-anak muda kita dan memberikan banyak manfaat.
\nBoleh dikatakan menjamurnya teknologi smartphone di dunia, menjadi pendorong mereka mencoba peruntungannya dengan mengembangkan aplikasi Android di Indonesia. Kualitas aplikasi mereka pun bisa dibilang sejajar dengan developer asing. Bahkan, aplikasi Android dalam negeri sering menjadi yang terpopuler di Google Play Store.
\nMelihat potensi besar yang ada pada anak-anak muda Indonesia, sejumlah perusahaan dalam dan luar negeri berinisiatif menggelar ajang untuk mereka membuat aplikasi bernilai jual tinggi. Sebut saja Mobomarket, Telkomsel, Baidu.com, Microsoft, dan masih banyak lagi.
\nWalhasil, mereka menjadi jembatan dan memberikan kontribusi untuk para developer muda Indonesia untuk berkarya. Tak di pungkiri lebih dari 2.000 aplikasi lokal dimiliki Indonesia.
\nMarketing Manager Baidu Indonesia, Iwan Setiawan mengatakan, ada sekira dua ribu aplikasi yang ada di Baidu adalah milik developer lokal Indonesia. Tentu saja, kata Iwan, Mobo Market diharapkan menjadi salah satu alternatif bagi para developer lokal untuk mengembangkan kemampuannya membuat aplikasi Android.
\nTelkomsel pun demikian, melalui program The NextDev, menjadi wadah untuk menggali potensi anak muda Indonesia di dalam membuat mobile apps yang berdampak sosial positif, terutama dalam hal pengembangan Smart City (Kota Pintar), dengan enam sub tema aplikasi yaitu pemerintahan, kesehatan, pendidikan, UKM, pariwisata, dan transportasi publik.
\nJelas betul, anak muda Indonesia dengan segala kemampuannya mampu mengembangkan potensinya. Hanya saja, kata David, Founder/CEO PT. Catur Software Indonesia (CSI), dibutuhkan modal bantuan.
\nPendiri dan pembuat Umfrog, aplikasi jejaring sosial mirip facebook yang merupakan buatan lokal ini, mengakui modal adalah hal penting untuk para developer untuk bisa terus berkarya. David pun mengakui, pihaknya hingga kini masih mencari investor.
\nMelalui berbagai kompetisi yang diadakan sejumlah perusahaan, anak-anak muda Indonesia dengan talentanya tidak akan berhenti berkarya, tanpa khawatir tidak memiliki modal.
\n